Tampilkan postingan dengan label Kelola Sampah Kota. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kelola Sampah Kota. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 November 2010

Masalah Sampah Di Indonesia

oleh: GIH Foundation


Masalah sampah kota seringkali ingin diselesaikan cara mudah dengan membakarnya. Tanpa disadari, polutan yang timbul dari plastik dan bahan organik terbakar beresiko bagi menurunnya derajat kesehatan penduduk.
Konsep penanganan sampah - yang dikenal dengan 4 R ( Reuse, Reduce, Recycle, Reflace) menjadi rumit manakala budaya masyarakat tidak siap memilah sampah berdasar jenis organik, an-organik logam- plastik- kaca. Upaya memasyaratkan pengomposan organik terkendala dengan bercampurnya aneka jenis sampah.
Jalan keluar dengan dibakar insinerator menjadi pilihan. Namun menurut pakar lingkungan tungku pembakaran dibawah 1000 derajat celcius tetap beresiko menghasilkan dioxin yang berbahaya bagi lingkungan. Maka jalan teraman, penanganan sampah secara berjenjang dan terdesentralisasi dimulai di level rumah - dengan memilah, kemudian menyediakan kontainer berdasar jenis, mendaur ulang jenis plastik- kertas- logam serta sisanya berupa sampah un-degradable dan sampah klinis dikelola di TPA.




GIH Foundation

Senin, 25 Oktober 2010

Penanganan Sampah Dengan Peran Aktif Masyarakat

by: H.Asrul Hoesein
(Pendiri Gerakan Indonesia Hijau)

Selama ini tahapan penanganan sampah yang ada dimulai dari pengumpulan sampah pada tingkat rumah tangga, kemudian diangkut ke tempat pembuangan sampah tingkat RW dan kelurahan atau yang umum dikenal dengan nama Tempat Pembuangan sampah Sementara (TPS), hingga akhirnya diangkut oleh Dinas Kebersihan kota ke Tempat Pembuangan sampah Akhir (TPA). Bila dilihat dari mata rantai pembuangan sampah tersebut, nampaklah beban TPA amat berat mengingat harus menampung sampah yang ada dari seluruh bagian kota. Hal inilah yang dirasakan menjadi masalah oleh kebanyakan kota besar di Indonesia, Khusus untuk penanganan sampah, berdasarkan informasi dari Dinas Kebersihan diketahui bahwa dari tahun ke tahun biaya yang dibutuhkan untuk penyediaan sarana transportasi (gerobak/motor sampah,truk sampah dan loader/buldozer) dan lahan tempat pembuangan sampah (baik TPS dan TPA) makin meningkat sementara alokasinya masih terbatas.
Oleh karena itu, penulis memberi konsep “Hijau Bersih Mandiri” dengan beberapa strategi, yaitu : Meminimalkan/memilah sampah dari sumbernya; mendaur ulang dan pembuatan kompos/pupuk organik padat dan cair dan produk lainnya; meningkatkan pelayanan pengangkutan sampah serta penanganan sampah di tempat pembuangan akhir sampah dengan cara yang akrab/ramah lingkungan dengan mendirikan IPSK (Instalasi Pengolahan Sampah Kota) sampah organik dan non organik, serta mendirikan IPSO (Instalasi Pengolahan Sampah Organik) basis komunal di TPS dan Pasar Tradisional dengan pola sentralisasi-desentralisasi (seDesentralisasi).

Senin, 18 Oktober 2010

Memutus Mata Rantai Aliran Sampah Rumah dan Lingkungan Ke TPS Dengan BerSeka


by: H.Asrul Hoesein
PT. Cipta Visi Sinar Kencana


Menumpuknya sampah di TPS (Tempat Pembuangan Sementara) telah menimbulkan masalah bau, ancaman air lindi (leacheate) dan berkembang biaknya lalat, tikus dan belatung. Sumber sampah itu sendiri pastinya dari rumah penduduk, restoran dan rumah makan alias dari kita sendiri sebagai penduduk suatu kota. Menyiasati agar sampah tidak bertumpuknya di TPS berarti harus stop aliran sampah ke TPS dong............! Memutus mata rantai sampah dari sumbernya ke TPS agar Bandung Berseka kini dilakukan orang Bandung dengan mereduksi semua jenis sampah di dalam Bio Reaktor MIni BerSeka®.

Tips Mengurangi Pencemaran Lingkungan

by: H.Asrul Hoesein
Gerakan Indonesia Hijau ^ Posko Hijau Bandung
 
Tips Mengurangi Pencemaran Lingkungan

Dalam info kali ini kami memberi tips mengurangi pencemaran lingkungan dengan membuat pupuk organic atau kompos. Mengapa Harus Kompos ? karena Kompos sangat menguntungkan karena dapat memperbaiki produktivitas dan kesuburan tanah, serta keberadaannya dapat mengatasi kelangkaan pupuk anorganik dan harga pupuk anorganik yang mahal.

Kompos Mengurangi Pencemaran Lingkungan.

Pencemaran lingkungan berhubungan erat dengan sampah. Tumpukan sampah yang berada di selokan dan sungai dapat menyebabkan banjir ketika musim hujan dating. Tempat pembuangan sampah juga dapat menjadi tempat berkembang-biaknya organisme pathogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Air yang keluar dari timbunan sampah juga dapat mencemari air sungai dan air tanah.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Hasil Olah Sampah dan Limbah Bagi Organik Indonesia

Oleh: H.Asrul Hoesein 

Berkat kepercayaan pelanggan dan relasi, kini tlh terintall 496 unit Rotary Kiln Komposter BioPhoskko di berbagai kota Ind dan Malaysia- yg kemudian membentuk Posko Hijau - Green Phoskko Organic Product - dengan sekurangnya merubah 1.500 m3/hari sampah dan limbah jadi kompos dan pupuk organik cair. Utk lbh meluaskan manfaa...t, kedepan akan dikenalkan teknologi produksi media tumbuh tanaman, organik granul dan pupuk hayati berbahan kompos bagi kemajuan organik Indonesia. Itulah yg terungkap dlm evaluasi th-ke 6 KencanaOnline.Com (http: www.kencanaonline.com, sejak 22 Juli 2004) 

Green Phoskko ® (GP- 3) Compost (5 kg) is the first quality compost with the content such as: NPK < 1.5% , C / N ratio < 20 % , moisture max 45 % , the content of Cr , Pb , Cu and Zn > 50 ppm combined with bacterial additive binding of N and P in amounts sufficient for solving the interests of colloidal bonding with other chemical nutrients in the soil. Form / appearance of products together with the Green Phoskko B , typically used for lawn or landscape plants , vegetable plants , food crops , or plantation crops.

Kompos yang baik memiliki beberapa ciri al (1) Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah, (2). Tidak larut dalam air, meski sebagian kompos dapat membentuk suspensi, (3). Nisbah C/N sebesar 10 – 20, tergantung dari bahan baku dan derajat humifikasinya, (4). Berefek baik jika diaplikasikan pada tanah, (5). Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, dan (6). Tidak berbau.


Tingkatkan Ekonomi Masyarakat melalui Kelola Sampah Kota dan Limbah Pertanian

Gambar 1; Sampah Menjadi Pupuk Organik_Lokasi Sudiang Makassar
Pemerintahan SBY Jilid I telah sukses membuat Undang-undang No. 18/2008 Tentang Pengelolaan Sampah, mengamanatkan kepada kita untuk mengelola sampah di tingkat hulu>produsen sampah (masyarakat, kawasan industri, dll) Namun hal ini perlu dipertegas dengan mengeluarkan atau merevisi perda di masing-masing kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Diharapkan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II (SBY-Budiono) persegera merealisir dengan “tegas dan bijak” tentang masalah ini. Untuk selanjutnya merancang perundangan tentang pe-LABEL-an produk pertanian organik, demi suksesnya Indonesia Go Organik 2010, karena kedua masalah ini sangat terkait.

Perubahan Paradigma Tentang Kelola Sampah

Di sekitar, banyak sekali sampah atau limbah yang bisa dioptimalkan. Dari hal yang paling kecil seperti kertas bekas, keleng susu, bekas oli mobil, kotoran sapi/kerbau hingga sampah rumah tangga. Limbah bisa disulap menjadi sebuah bisnis baik yang berskala kecil maupun besar, dari UKM hingga manufaktur, misalnya industri/daur ulang limbah plastik menjadi produk plastik film grade dan non-film grade, dll.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam memecahkan masalah sampah atau limbah ini antara lain disinyalir karena :

Mari Selamatkan Bumi Kita dengan Bersahabat

Gadis Bandung Mengelola Sampah Rumah

Bisnis Budidaya Tanaman Hias Bunga Anggrek Orchid Aglaonema

Anda Butuh Baju Cantik, InFo Klik diBawah, Anda Belanja Sendiri

Makassar Green School Headline Animator

http://indonetwork.co.id/kencana_makassar

http://indonetwork.co.id/kencana_makassar
Sampah organik- material sisa keluaran makhluk hidup ( manusia, tumbuhan, hewan) akan membusuk dan menimbulkan bau bila lebih 24 jam tanpa oksigen. Mengatasi sampah sumber penyakit ini adalah dengan gaya hidup baru. Pilah sampah, Olah Menjadi Kompos.

Mikroba Pengurai Dalam Peran Mendekomposisi Sampah Menjadi Kompos (Composting Process)

Mikroba Pengurai Dalam Peran Mendekomposisi Sampah Menjadi Kompos (Composting Process)
Secara alami material organik- berasal dari keluaran makhluk hidup ( tumbuhan, hewan dan manusia) akan terurai menjadi humus. Alam telah memiliki mikrorganisma dalam tanah, memiliki Carbon dioxida di udara dan air. Kebutuhan adanya penguraian bahan organik ( sampah) untuk kemanfaatannya bagi manusia, membuat lahirnya teknologi pengomposan (composting) agar dekomposisi sampah menjadi cepat, tidak berbau dan menghasilkan polutan maupun lebih meningkatkan derajat manusia pengelolanya. Teknologi Phoskko ( berujud alat media Komposter Biophoskko, aktivator Kompos Green Phoskko dan Mineral Penggembur Green Phoskko) adalah salah satu pilihan teknologi yang sedang digemari masyarakat saat ini- karena kepraktisan dan efisiennya

Skema Alur Proses dan Pemanfaatan Sampah

Skema Alur Proses dan Pemanfaatan Sampah
Sampah diartikan sebagai material sisa yang belum mendapat pengelolaan. Dengan mengelolanya secara baik, bijak dan benar akan menjadikan sampah suatu sumberdaya baru yang sangat berguna untuk kehidupan manusia. Dalam kerangka mendayagunakan itulah perlunya analisis atas karakter berbagai jenis sampah dan mendapatkan teknologi yang tepat bagi pengelolaannya.

GREEN & CLEAN LIFESTYLE

GREEN & CLEAN LIFESTYLE
Sekolah-Ku Bersih, Hijau dan Mandiri

Pelopor Pengguna Paket Teknologi Phoskko Adalah Auto 2000

Pelopor Pengguna Paket Teknologi Phoskko Adalah Auto 2000
Pada level perusahaan besar, Auto 2000 di Surabaya adalah pengguna paket teknologi Phoskko bagi pengelolaan sampah organik di berbagai Outlet Auto Servicenya. Skala suatu outlet telah menyumbang pada penciptaan lingkungan bengkel menjadi resik, asyik dan unik dengan aneka tanaman obatnya.

Menularkan Virus Visi Green & Gardening Spirit ! Melalui Pameran

Menularkan Virus Visi Green & Gardening Spirit ! Melalui Pameran
Menghijaukan Kota dimulai dengan penyediaan kompos diolah secara mandiri dari bahan sampah di rumah serta lingkungan