Lombok Timur, NTB (ANTARA)
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, terus mendorong adanya "sekolah hijau" di daerah setempat guna mendukung upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan.
"Pemkab Lombok Timur pada 2011 menargetkan sekolah hijau di 10 kecamatan," kata Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy, disela pemberian penghargaan kepada SMPN 1 Sikur, Selasa.
Menurut dia, Lombok Timur saat ini memiliki 67 sekolah hijau atau green school di wilayah Kecamatan Sikur. Sekolah itu memiliki kebun bibit.
Sekolah hijau itu terdiri 44 SD/MI, 16 SMP/MTs dan 7 SMA/MA. Sedangkan bibit yang disediakan untuk sekolah hijau tersebut sebanyak 175.000 batang, terdiri dari berbagai jenis sperti mahoni, sengon dan trembesi.
Upaya memperbanyak "sekolah hijau" ini, kata Sukiman, guna menghijaukan bumi Lombok Timur serta mengurangi terjadinya pemanasan global.
Apalagi, lanjutnya, debit air di Lombok Timur kini semakin berkurang karena hilangnya sumber mata air akibat penggundulan hutan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Karena itu, upaya memperbanyak "sekolah hijau" di Lombok Timur ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi rehabilitasi dan konservasi lingkungan.
"Melalui gerakan penghijauan yang dimulai dari sekolah dengan melibatkan siswa dan siswi, kita berharap bisa menjaga lingkungan dari kerusakan," katanya.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, terus mendorong adanya "sekolah hijau" di daerah setempat guna mendukung upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan.
"Pemkab Lombok Timur pada 2011 menargetkan sekolah hijau di 10 kecamatan," kata Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy, disela pemberian penghargaan kepada SMPN 1 Sikur, Selasa.
Menurut dia, Lombok Timur saat ini memiliki 67 sekolah hijau atau green school di wilayah Kecamatan Sikur. Sekolah itu memiliki kebun bibit.
Sekolah hijau itu terdiri 44 SD/MI, 16 SMP/MTs dan 7 SMA/MA. Sedangkan bibit yang disediakan untuk sekolah hijau tersebut sebanyak 175.000 batang, terdiri dari berbagai jenis sperti mahoni, sengon dan trembesi.
Upaya memperbanyak "sekolah hijau" ini, kata Sukiman, guna menghijaukan bumi Lombok Timur serta mengurangi terjadinya pemanasan global.
Apalagi, lanjutnya, debit air di Lombok Timur kini semakin berkurang karena hilangnya sumber mata air akibat penggundulan hutan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Karena itu, upaya memperbanyak "sekolah hijau" di Lombok Timur ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi rehabilitasi dan konservasi lingkungan.
"Melalui gerakan penghijauan yang dimulai dari sekolah dengan melibatkan siswa dan siswi, kita berharap bisa menjaga lingkungan dari kerusakan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Anda sudah Mampir dan Komentarnya Di Blog MGS ini,Kami nanti kedatangan Anda berikutnya, salam sukses.